ANALISIS
SIMULASI PROTEKSI DIFFERENSIAL
SEBAGAI
PENGAMAN BUS BAR MENGGUNAKAN MATLAB
IWANDY SAGALA
5111131005
5111131005
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
A. PENDAHULUAN
Hal
yang paling penting untuk menerapkan proteksi pada bus bar adalah memiliki security
dan dependability yang baik. Security adalah kemampuan relai proteksi
untuk tidak memberikan
perintah
operasi/trip kepada circuit breaker untuk gangguan eksternal. Dependabilty adalah
kemampuan relai
untuk memberikan perintah operasi/trip untuk gangguan internal yang terjadi
pada zona
proteksinya
Relai Proteksi
Differensial pada Bus Bar
Konsep
dasar relai proteksi differensial pada busbar merupakan pengunaan hukum
kirchoff
pertama. Jumlah
arus yang terhubung pada satu zona proteksi harus nol. Jika arus tidak nol maka
terjadi
gangguan internal Dengan kata lain jumlah semua arus yang mengalir menuju zona
proteksi (arus positip) harus sama dengan arus yang mengalir meninggalkanzona
proteksi (arus negatip) pada setiap waktu. Zona proteksi differensial dapat
direpresentasikan dengan tiga besaran
, seperti pada Gambar 1 :
, seperti pada Gambar 1 :
Gambar 1. Prinsip dasar
proteksi pada bus bar
Dimana:
Iin = total arus
yang mengalir menuju bus bar
Iout = total
arus yang mengalir meninggalkan bus bar
Id = arus
differensial (selisih antara arus yang menuju dengan yang meninggalkan bus bar)
Berdasarkan
Gambar 1., gangguan internal terjadi (gangguan yang terjadi dalam zona proteksi
nya) apabila Id lebih besar dari nilai setting (nilai ambang batas) maka
relai differensial
memberikan
perintah trip. Sebaliknya apabila Id mendekati nol maka tidak terjadi gangguan
internal dan relai differensial tidak memberikan perintah trip. Tulisan ini
membahas penggunaan paket pemograman
MATLAB untuk menggambarkan kinerja proteksi differensial sebagai pengaman pada
bus bas sistem tenaga listrik.
B. BAHAN DAN
METODE
v Bahan
Studi kasus yang
diteliti pada tulisan ini adalah model sistem tenaga sederhana seperti pada
Gambar 2. Trafo arus (CTA dan CTB) yang
dipasang bertujuan untuk mendeteksi terjadinya gangguan di zona proteksi untuk
bus bar A. Model sistem tenaga pada Gambar 2., selanjutnya
diimplementasikan
menggunakan ATPDraw yang meliputi pemodelan: sumber kirim, sumber
terima, saluran transmisi 150 kv, trafo arus, dan bus bar. data pemodelan
sistem tenaga sederhana diberikan pada tabel 1
METODE
Adapun tahapan/metode pada tulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Pembuatan model sistem tenaga dengan menggunakan
ATPDraw. Pemodelan ini mencakup:
sumber tegangan kirim, sumber teganga terima
(beban), impedansi sumber, impedansi saluran
menggunakan parameter sistem tenaga pada tabel 1.
Gambar pemodelan sistem tenaga sederhana ditunjukan pada Gambar 3.
2. Pembuatan model instrumen ukur (trafo arus)
denganmenggunakan ATP-EMTP. Pembuatan
pemodelan trafo
arus harus berdasarkan grafik karakteristik arus dan tegangan dari suatu trafo
arus tersebut (Folker.1999, Sawko.2003). Gambar 4. menunjukan kurva
karakteristik untuk trafo arus dengan rasio 600/5 ampere yang digunakan pada
studi kasus ini.
3. Mensimulasikan gangguan hubung singkat 3 fasa.
Arus gangguan simulasi selanjutnya di ukur pada elemen differensial yang
selanjutnya akan diolah menggunakan algoritma proteksi differensial menggunakan
paket pemograman MATLAB.
Algoritma Proteksi Differensial
Adapun algoritma proteksi differensial yang
diterapkan pada tulisan ini seperti di Gambarkan
pada diagram alir Gambar
5
Pada Gambar 5, arus Ia, Ib dan Ic adalah arus differensial
yang mengalir pada elemen differensial.
Arus ini selanjutnya dibaca dan dijadikan sebagai
masukan pada algoritma differensial. Besarnya arus differensial tersebut
selanjutnya dibandingkan dengan arus setting, dalam studi kasus ini arus
setting sebesar 1.2 Ampere. Apabila salah satu arus
differensial baik arus fasa a, fasa b maupun fasa c lebih besar dari pada arus
setting, maka diindikasikan terjadi gangguan internal. Maka tugas relai
selanjutnya adalah memberitahukan/memberi perintah kepada pemutus (CB) untuk
membuka kontak pemutus sehingga bus bar yang terganggu terpisah/lepas dari
sistem. Dengan demikian pencegahan terjadinya perluasan gangguan dapat
diminimalisir.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Algoritma
pada Gambar 5 telah diuji dengan berbagai arus gangguan hubung singkat off line
yang didapat dari simulasi menggunakan ATPDraw. Kinerja yang duji adalah
selektifitas dan tanggap waktu dari relai differensial tersebut.
Selektifitas
Relai differensial
Gambar 6 menunjukan sinyal arus yang terbaca di elemen
differensialnya dan grafik status relai. Untuk selang waktu 0 s sampai dengan
0.02 s elemen differensial merasakan arus lebih kecil dari nilai setting arus
differensialnya (kecil dari 1.2 Ampere). Pada selang waktu ini status relai
terlihat menunjukan logika rendah mengindikasikan tidak adanya gangguan internal. Untuk selang waktu
dari 0.02 s sampai dengan 0.1 detik, diciptakan suatu gangguan internal hubung
singkat 3 fasa.
Akibat
adanya gangguan internal hubung singkat tersebut arus di elemen differensial
menjadi lebih besar dan melebihi nilai setting differensial (lebih besar dari
1.2 Ampere). Untuk selang yang sama terlihat bahwa status relah berubah dari
logika rendah menjadi logika tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa relai differensial
merasakan adanya gangguan internal dan relai
memberikan
perintah pada pemutus untuk membuka kontaknya.
Dari grafik status relai pada
Gambar
6 terlihat bahwa algoritma differensial yang disimulasikan pada studi kasus ini
memiliki
selektifitas
yang baik yaitu, dapat membedakan ada atau tidaknya gangguan internal.
Tanggap
Waktu Relai
Kinerja kedua yang juga dibahas pada tulisan ini
adalah tanggap waktu relai. Tanggap waktu
relai
adalah waktu yang dibutuhkan oleh relai untuk mengenali adanya gangguan internal.
Dari
grafik
status relai pada Gambar 6 terlihat bahwa relai differensial memiliki tanggap
waktu relai
yang
sangat cepat. Untuk gangguan yang disimulasikan dimulai terjadi pada detik ke -
0.02 s
terlihat
bahwa status relai berubah dari logika rendah ke logika tinggi hampir bersamaan
dengan
detik
0.02 s tersebut. Ini mengindikasikan algoritma relai differensial yang
disimulasikan
memiliki
tanggap waktu relai yang sangat cepat, yaitu kurang dari 40 ms (2 siklus).
KESIMPULAN
Dari
tulisan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Penggunaan paket pemograman MATLAB untuk mensimulasikan prinsip kerja relai
proteksi differensial sebagai pengaman bus bar memberikan hasil yang baik.
2.
Relai differensial yang dimodelkan memiliki kriteria relai yang cukup baik.
Memiliki
selektifitas yang baik dan tanggap waktu relai yang
sangat cepat (kurang dari 40 ms).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar